Peran Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan partisipasi masyarakat dlm pemberdayaan usaha kecil menengah (UKM) pd program nasional pembudayaan masyarakat mandiri di Kelurahan Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

Tugas Akhir/Skripsi Ilmu Administrasi Negara
Disusun oleh: Mochamad Alfiansyah
Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Persaingan global yang semakin maju menimbulkan berbagai dampak pada beberapa negara, salah satunya adalah Indonesia. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah penyempitan lapangan kerja sehingga menimbulkan pengangguran. Pengangguran ini sendiri merupakan salah satu penyebab kemiskinan. Untuk mengatasi peningkatan pengangguran dibuatlah kebijakan PNPM Mandiri yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat secara mandiri. Proses pemberdayaan masyarakat ini memiliki berbagai cara, salah satunya adalah pemberdayaan pada usaha kecil menengah (UKM). Untuk kefektifitasan pemberdayaan tersebut dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program, dan juga dibutuhkan peran badan keswadayaan masyarakat (BKM) dalam penanganan dan pengawasan program. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan peran badan keswadayaan masyarakat (BKM) dan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan usaha kecil menengah di kelurahan Tanah Kali Kedinding kecamatan Kenjeran kota Surabaya. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik penentuan informan secara purposive. Data diperoleh dari wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dokumentasi dan penelusuran internet. Teknik analisa data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data serta analisis data. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa peran BKM dalam pemberdayaan UKM adalah sebagai komunikator, motivator, fasilitator, penyedia pinjaman modal, pembina warga, dan pengawas. Dan untuk partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan UKM adalah pemberi usulan atau informasi, pelaksana program, penikmat hasil program.

Pengaruh Penggunaan Metode Benchmarking

Skripsi Administrasi Negara
Disusun oleh: Patriot M. Baladitros
Universitas Airlangga
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Intisari:

Implikasi perkembangan teknologi akan melahirkan suatu tantangan sekaligus peluang bagi industri pos di Indonesia. Peluang hanya terjadi manakala teknologi informasi mampu dipergunakan secara tepat untuk meningkatkan kualitas layanan yang dihasilkan. Sementara itu persaingan usaha di dalam industri jasa layanan pos konvensional dalam kurun waktu lima tahun terakhir semakin menguat. Maraknya berbagai perusahaan jasa kurir nasional yang beraliansi dengan berbagai perusahaan jasa kurir asing erat pula berkaitan dengan berbagai persiapan menjelang implementasi sistem liberalisasi perdagangan dunia, antara lain dengan penerapan berbagai kesepakatan internasional. Dalam kondisi sedemikian, maka mau tidak mau PT Pos Indonesia sebagai Badan Usaha Milik Negara di bidang layanan jasa pos akan dihadapkan kepada berbagai tantangan dan kompetisi, baik di tingkat lokal, regional, nasional bahkan internasional. Untuk dapat bersaing maka kualitas pelayanan harus diperbaiki atau ditingkatkan. Salah satu metode yang dapat dipakai dalam memperbaiki dan meningkatkan Kualitas pelayanan adalah dengan menggunakan metode Benchmarking atau patok duga. Metode benchmarking merupakan proses belajar secara sistematika dan terus-menerus untuk menganalisis tata cara kerja terbaik untuk menciptakan dan mencapai tujuan dengan prestasi kelas dunia, dengan membandingkan setiap bagian dari suatu perusahaan dengan perusahaan pesaing yang paling unggul dalam kelasnya. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisa seberapa besar pengaruh-pengaruh penggunaan metode benchmarking terhadap tingkat kualitas pelayanan. Lokasi penelitian adalah pada Kantor Pos Wilayah VII Surabaya yang merupakan wilayah kerja jasa pengiriman paket dan barang di Surabaya. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sampel ditarik secara proporsional dari semua pegawai atau karyawan dari PT Pos Indonesia kantor wilayah VII dan para konsumen atau pengguna layanan pos. Selanjutnya analisa yang digunakan untuk menguji hubungan antara varaibel penggunaan metode benchmarking terhadap kualitas pelayanan jasa adalah menggunakan teknik korelasi product moment dan analisa regresi linear. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan kedua uji statistik yang telah disebutkan sebelumnya, dimana dalam perhitungannya dibantu dengan program SPSS versi 16. Dari analisa perhitungan product moment diperoleh hasil r analisis > r tabel pada taraf siginifikansi 5 % yakni 0,536 > 0,241. Sedangkan pada hasil analisa regresi linear diperoleh nilai F reg sebesar. Nilai F reg kemudian dibandingkan dengan F tabel pada taraf signifikansi 5 %. Hasilnya adalah F reg > F tabel yakni 11,285 > 4,171. Maka F reg dikatakan signifikan, sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan metode benchmarking terhadap kualitas pelayanan. Sementara besar pengaruh variabel adalah adalah sebesar 28,7 %.